Bisnis - Masyarakat Indonesia mengenal ikan lele dengan berbagai nama daerah. Masyarakat Padang menyebut kalang, ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).
Persebaran ikan ini melampaui batas benua, sehingga membuatnya dikenal dengan berbagai nama internasional seperti mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang).
Istilah dalam bahasa Inggris-pun cukup beragam, mulai dari catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish.
Tidak heran kalau orang Inggris memberi nama lele catfish atau ikan kucing karena ikan lele memiliki kumis.
Selain kumis, lele memiliki dua sirip tajam yang disebut patil (bahasa Jawa - Red). Bentuk tubuhnya memanjang, cenderung berwarna gelap dan berkulit licin.
Lele merupakan jenis ikan air tawar. Habitatnya di sungai dengan arus air perlahan, rawa, telaga, waduk, dan sawah tergenang air.
Karena termasuk hewan nocturnal, lele lebih aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Di siang hari, lele lebih banyak berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim hujan.
Setidaknya terdapat enam jenis keluarga ikan berkumis ini, sebagian spesies pribumi dan sebagian lagi spesies asing, yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Clarias batrachus dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
Clarias teysmani dikenal sebagai lele kembang (Jawa Barat), kalang putih (Padang). Clarias melanoderma dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat). Clarias nieuhofi dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
Clarias loiacanthus dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur). Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele dumbo atau King Cat Fish, spesies asing yang berasal Afrika.
Usaha budi daya ikan lele terbukti banyak banyak membantu perekonomian masyarakat di Thailand, India, Filipina dan Indonesia.
Setiap tahunnya, Thailand memproduksi sekitar 970 kg lele dari 100 meter pesegi kolam. Daerah Asam, India, mampu berproduksi rata-rata 1.200 kg lele per hektar lahan.
Senin, 09 Februari 2009
Analisis Ekonomi Budi Daya Lele Dumbo
Bisnis - Peluang usaha budi daya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan maupun pembesaran mempunyai prospek yang cukup baik.
Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil yang memuaskan.
Berikut ini adalah analisis usaha pembenihan lele dumbo yang dipraktekkan di Desa Sitiarjo-Malang,Desa Sidorejo-Pare,Kediri dan Jl.Gunung Sari-Surabaya, Jawa Timur:
Biaya produksi
Lahan
-Tanah 123 m2 Rp 123.000
-Kolam 9 buah Rp 1.230.000
-Perawatan kolam Rp 50.000
Bibit/benih
-Indukan betina 40 ekor Rp 480.000
-Indukan jantan 10 ekor Rp 100.000
Pakan
-Pakan benih Rp 2.530.300
-Pakan induk Rp 2.818.000
Obat-obatan Rp 42.000
Peralatan
-Pompa air 3 unit Rp 330.000
-Jaring 1 buah Rp 150.000
-Ember 7 buah Rp 21.000
-Ciruk 5 buah Rp 7.500
-Selang Rp 90.000
-Paralon Rp 70.000
-Biaya perawatan alat Rp 120.000
-Tenaga kerja Rp 420.000
Dengan teknik pemeliharaan yang baik, maka akan diperoleh hasil yang memuaskan.
Berikut ini adalah analisis usaha pembenihan lele dumbo yang dipraktekkan di Desa Sitiarjo-Malang,Desa Sidorejo-Pare,Kediri dan Jl.Gunung Sari-Surabaya, Jawa Timur:
Biaya produksi
Lahan
-Tanah 123 m2 Rp 123.000
-Kolam 9 buah Rp 1.230.000
-Perawatan kolam Rp 50.000
Bibit/benih
-Indukan betina 40 ekor Rp 480.000
-Indukan jantan 10 ekor Rp 100.000
Pakan
-Pakan benih Rp 2.530.300
-Pakan induk Rp 2.818.000
Obat-obatan Rp 42.000
Peralatan
-Pompa air 3 unit Rp 330.000
-Jaring 1 buah Rp 150.000
-Ember 7 buah Rp 21.000
-Ciruk 5 buah Rp 7.500
-Selang Rp 90.000
-Paralon Rp 70.000
-Biaya perawatan alat Rp 120.000
-Tenaga kerja Rp 420.000
Syarat Hidup Ikan Lele
Bisnis - Membudidayakan ikan lele terbilang sangat mudah dan murah jika melihat syarat hidupnya. Berikut ini adalah syarat hidup ikan lele di kolam dan keramba.
Syarat hidup di kolam
1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, berlumpur, subur, dan tidak porous (melalukan air).
2. Lahan ideal untuk budi daya lele adalah sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolam kebun, dan blumbang.
3. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.
4. Ketinggian tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
6. Lokasi kolam hendaknya di tempat yang teduh tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
7. Pertumbuhan lele optimal pada suhu 20°C atau antara 25-28°C. Anak lele tumbuh baik pada kisaran suhu antara 26-30°C dan suhu ideal untuk pemijahan 24-28°C.
8. Lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin oksigen.
9. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan yang dapat mematikan ikan.
10. Perairan ideal untuk lele adalah yang banyak mengandung nutrien dan bahan makanan alami, dan bukan perairan yang rawan banjir.
11. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti enceng gondok.
Syarat hidup di keramba
1. Sungai atau saluran irigasi yang tidak curam, mudah dikunjungi / dikontrol.
2. Dekat dengan rumah pemeliharanya.
3. Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
4. Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang.
5. Kedalaman air antara 30-60 cm.
Syarat hidup di kolam
1. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, berlumpur, subur, dan tidak porous (melalukan air).
2. Lahan ideal untuk budi daya lele adalah sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolam kebun, dan blumbang.
3. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl.
4. Ketinggian tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%.
5. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya.
6. Lokasi kolam hendaknya di tempat yang teduh tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
7. Pertumbuhan lele optimal pada suhu 20°C atau antara 25-28°C. Anak lele tumbuh baik pada kisaran suhu antara 26-30°C dan suhu ideal untuk pemijahan 24-28°C.
8. Lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin oksigen.
9. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan yang dapat mematikan ikan.
10. Perairan ideal untuk lele adalah yang banyak mengandung nutrien dan bahan makanan alami, dan bukan perairan yang rawan banjir.
11. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti enceng gondok.
Syarat hidup di keramba
1. Sungai atau saluran irigasi yang tidak curam, mudah dikunjungi / dikontrol.
2. Dekat dengan rumah pemeliharanya.
3. Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter.
4. Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang.
5. Kedalaman air antara 30-60 cm.
Memijahkan Ikan Lele
Bisnis - Memijahkan ikan lele tidak sulit. Berikut ini syarat indukan dan perawatan indukan lele agar mau berpijah dan penanganan anakan lele.
-Bentuk dan ukuran kolam bervariasi tergantung selera pemilik dan lokasinya. Perlu diingat ukuran kolam jangan terlalu besar sehingga menyulitkan pemeliharaan kolam.
-Bagian dasar dan dinding kolam sebaiknya dibuat permanen
-Pada awal pemeliharaan, minggu ke-1 sampai minggu ke-6 atau pada saat umur anak lele 7-9 minggu, air kolam harus jernih.
-Pada minggu ke-10, kekeruhan air kolam dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan. Kekeruhan menunjukkan kadar bahan padat yang melayang dalam air
Syarat indukan jantan:
-Kepala indukan jantan lebih kecil dari indukan ikan lele betina.
-Warna kulit dada indukan jantan agak tua bila dibanding indukan betina.
-Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
-Gerakan indukan jantan lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng
-Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal bila dibanding indukan ikan lele betina.
-Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan lele jantan akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa+mani).
-Kulit jantan lebih halus dibanding betina.
Syarat indukan betina
-Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.
-Warna kulit dada agak terang.
-Kelamin berbentuk oval atau bulat daun, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, letaknya di belakang anus.
-Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
-Perutnya lebih gembung dan lunak.
-Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan betina akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).
Syarat umum indukan lele yang baik
-Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
-Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
-Beratnya berkisar antara 100-200 gram dan panjang 20-50 cm, tergantung tingkat kesuburan badan
-Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan gerakannya lincah.
-Umur indukan jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina satu tahun.
-Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat makanannya harus mengandung cukup protein.
-Indukan lele siap memijah jika mulai berpasang-pasangan dan berkejar-kejaran. Segera tangkap indukan tersebut dan tempatkan dalam kolam tersendiri untuk dipijahkan.
Perawatan indukan dan anakan lele:
-Selama masa pemijahan dan masa perawatan, indukan lele diberi makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat (belatung), rayap atau makanan buatan (pelet).
Indukan yang memijah membutuhkan pelet dengan kadar protein yang relatif tinggi yaitu kurang lebih 60%. Cacing sutra kurang baik untuk makanan indukan lele karena kandungan lemaknya tinggi.
Hentikan pemberian cacing sutra seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan.
-Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan.
-Setelah anakan atau benih berumur seminggu, indukan betina dipisahkan. Biarkan indukan jantan menjaga anak-anaknya.
Indukan jantan baru bisa dipindahkan apabila anak-anak lele sudah berumur dua minggu.
-Pisahkan indukan yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.
-Bentuk dan ukuran kolam bervariasi tergantung selera pemilik dan lokasinya. Perlu diingat ukuran kolam jangan terlalu besar sehingga menyulitkan pemeliharaan kolam.
-Bagian dasar dan dinding kolam sebaiknya dibuat permanen
-Pada awal pemeliharaan, minggu ke-1 sampai minggu ke-6 atau pada saat umur anak lele 7-9 minggu, air kolam harus jernih.
-Pada minggu ke-10, kekeruhan air kolam dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan. Kekeruhan menunjukkan kadar bahan padat yang melayang dalam air
Syarat indukan jantan:
-Kepala indukan jantan lebih kecil dari indukan ikan lele betina.
-Warna kulit dada indukan jantan agak tua bila dibanding indukan betina.
-Kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
-Gerakan indukan jantan lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng
-Perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal bila dibanding indukan ikan lele betina.
-Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan lele jantan akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa+mani).
-Kulit jantan lebih halus dibanding betina.
Syarat indukan betina
-Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan.
-Warna kulit dada agak terang.
-Kelamin berbentuk oval atau bulat daun, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, letaknya di belakang anus.
-Gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung.
-Perutnya lebih gembung dan lunak.
-Bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan betina akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan (ovum/telur).
Syarat umum indukan lele yang baik
-Kulitnya lebih kasar dibanding induk lele jantan.
-Induk lele diambil dari lele yang dipelihara dalam kolam sejak kecil supaya terbiasa hidup di kolam.
-Beratnya berkisar antara 100-200 gram dan panjang 20-50 cm, tergantung tingkat kesuburan badan
-Bentuk badan simetris, tidak bengkok, tidak cacat, tidak luka, dan gerakannya lincah.
-Umur indukan jantan di atas tujuh bulan, sedangkan induk betina satu tahun.
-Frekuensi pemijahan bisa satu bulan sekali, dan sepanjang hidupnya bisa memijah lebih dari 15 kali dengan syarat makanannya harus mengandung cukup protein.
-Indukan lele siap memijah jika mulai berpasang-pasangan dan berkejar-kejaran. Segera tangkap indukan tersebut dan tempatkan dalam kolam tersendiri untuk dipijahkan.
Perawatan indukan dan anakan lele:
-Selama masa pemijahan dan masa perawatan, indukan lele diberi makanan yang berkadar protein tinggi seperti cincangan daging bekicot, larva lalat (belatung), rayap atau makanan buatan (pelet).
Indukan yang memijah membutuhkan pelet dengan kadar protein yang relatif tinggi yaitu kurang lebih 60%. Cacing sutra kurang baik untuk makanan indukan lele karena kandungan lemaknya tinggi.
Hentikan pemberian cacing sutra seminggu menjelang perkawinan atau pemijahan.
-Makanan diberikan pagi hari dan sore hari dengan jumlah 5-10% dari berat total ikan.
-Setelah anakan atau benih berumur seminggu, indukan betina dipisahkan. Biarkan indukan jantan menjaga anak-anaknya.
Indukan jantan baru bisa dipindahkan apabila anak-anak lele sudah berumur dua minggu.
-Pisahkan indukan yang mulai lemah atau yang terserang penyakit untuk segera diobati.
Pemeliharaan dan Pembesaran Ikan Lele
Bisnis- Pemeliharaan dan pembesaran adalah inti dari budi daya lele. Tulisan ini menjelaskan bagaimana memupuk, membuat dan menyediakan pakan, dan bagaimana memelihara kolam tambak.
Pemupukan
-Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermanfaat untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih lele.
-Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) sebanyak 500-700 gram/m2. Bisa ditambahkan urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya kolam dibiarkan selama tiga hari.
-Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan biarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
-Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
Pakan
Makanan alamiah lele adalah zooplankton, larva, cacing, serangga air, dan fitoplankton. Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus.
Selain makanan alami, lele perlu mendapat makanan tambahan. Lele yang dipelihara di kecomberan dapat diberikan makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan dari rumah tangga, daun kubis, tulang ikan dan tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.
Selain makanan sisa, makanan tambahan bisa berupa campuran dedak dan ikan rucah dengan perbandingan 9:1 atau campuran bekatul, jagung dan bekicot dengan perbandingan 2:1:1. Jika cukup modal, lele bisa diberikan makanan tambahan pelet.
Pelet
Bahan makanan pelet buatan antara lain tepung ikan (27%), bungkil kacang kedele (20%), tepung terigu (10,5%), bungkil kacang tanah (18%), tepung kacang hijau (9%), tepung darah (5%), dedak (9%), vitamin (1%), mineral (0,5%).
Bahan-bahan itu dihaluskan untuk kemudian dicampur menjadi adonan seperti pasta. Adonan kemudian dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
Lemak bisa ditambahkan dengan dilumurkan pada pelet sebelum diberikan pada lele. Lumuran minyak juga berfungsi memperlambat pelet tenggelam.
Pelet mulai diperkenalkan pada ikan lele saat umur enam minggu dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.
Pada minggu ketujuh dan seterusnya lele sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk pelet.
Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.
Pencegahan penyakit
Untuk mencegah terkena penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan lele yang berumur dua minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah itu lele akan kebal selama enam bulan.
Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit.
Pemeliharaan kolam/tambak
-Kolam diberikan kapur 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
-Air dalam kolam/bak dibersihkan satu bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan dua malam.
-Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan diberikan kapur sebanyak 200 gram/m2 selama satu minggu.
-Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.
Pemupukan
-Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermanfaat untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih lele.
-Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) sebanyak 500-700 gram/m2. Bisa ditambahkan urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m2, dan amonium nitrat 15 gram/m2. Selanjutnya kolam dibiarkan selama tiga hari.
-Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan biarkan selama satu minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
-Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
Pakan
Makanan alamiah lele adalah zooplankton, larva, cacing, serangga air, dan fitoplankton. Ikan lele juga menyukai makanan busuk yang berprotein dan kotoran yang berasal dari kakus.
Selain makanan alami, lele perlu mendapat makanan tambahan. Lele yang dipelihara di kecomberan dapat diberikan makanan tambahan berupa sisa-sisa makanan dari rumah tangga, daun kubis, tulang ikan dan tulang ayam yang dihancurkan, usus ayam, dan bangkai.
Selain makanan sisa, makanan tambahan bisa berupa campuran dedak dan ikan rucah dengan perbandingan 9:1 atau campuran bekatul, jagung dan bekicot dengan perbandingan 2:1:1. Jika cukup modal, lele bisa diberikan makanan tambahan pelet.
Pelet
Bahan makanan pelet buatan antara lain tepung ikan (27%), bungkil kacang kedele (20%), tepung terigu (10,5%), bungkil kacang tanah (18%), tepung kacang hijau (9%), tepung darah (5%), dedak (9%), vitamin (1%), mineral (0,5%).
Bahan-bahan itu dihaluskan untuk kemudian dicampur menjadi adonan seperti pasta. Adonan kemudian dicetak dan dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
Lemak bisa ditambahkan dengan dilumurkan pada pelet sebelum diberikan pada lele. Lumuran minyak juga berfungsi memperlambat pelet tenggelam.
Pelet mulai diperkenalkan pada ikan lele saat umur enam minggu dan diberikan pada ikan lele 10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.
Pada minggu ketujuh dan seterusnya lele sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk pelet.
Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi nafsu makan lele.
Pencegahan penyakit
Untuk mencegah terkena penyakit karena bakteri, sebelum ditebarkan lele yang berumur dua minggu dimasukkan dulu ke dalam larutan formalin dengan dosis 200 ppm selama 10-15 menit. Setelah itu lele akan kebal selama enam bulan.
Pencegahan penyakit karena jamur dapat dilakukan dengan merendam lele dalam larutan Malachite Green Oxalate 2,5–3 ppm selama 30 menit.
Pemeliharaan kolam/tambak
-Kolam diberikan kapur 25-200 gram/m2 untuk memberantas hama dan bibit penyakit.
-Air dalam kolam/bak dibersihkan satu bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan dua malam.
-Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan diberikan kapur sebanyak 200 gram/m2 selama satu minggu.
-Tepung kapur (CaO) ditebarkan merata di dasar kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.
Proses Pemanenan Lele
Bisnis - Lele sudah bisa dipanen setelah berumur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki tetap saja bisa dipanen sewaktu-waktu. Berat rata-rata lele yang siap dipanen sekitar 200 gram per ekor.
Lele dumbo bisa dipanen setelah berumur 3-4 bulan yang beratnya sudah mencapai 200-300 gram per ekor. Bila dibiarkan 5-6 bulan lagi, lele dumbo akan mencapai berat 1-2 kg per ekor dengan panjang 60-70 cm.
Pemanenan sebaiknya pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
Bila ingin dipanen seluruh lele, kolam dikeringkan sebagian sebelum ikan ditangkap menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau dengan jaring.
Bila lele ingin dipancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
Bila menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan pemberikan pakan sehingga lele mudah ditangkap.
Setelah dipanen, biarkan selama 1-2 hari di dalam tong atau bak tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
Lele ditimbang dalam waktu singkat dan cukup sekali.
Pembersihan kolam selesai panen
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
-Dinding kolam disiram dengan larutan kapur sebanyak 20-200 gram/m2 kolam sampai rata.
-Lalu kolam disiram dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
-Kolam dibilas dengan air bersih dan dibiarkan kering terkena sinar langsung agar penyakit yang ada di kolam terbunuh.
Pascapanen
-Setelah dipanen dan sebelum dimasak, lele dibersihkan dari lumpur dan isi perutnya. Sebelum dibersihkan lele dimatikan terlebih dulu dengan memukul kepalanya memakai muntu atau kayu.
-Saat mengeluarkan kotoran, jangan sampai memecahkan empedu, karena dapat menyebabkan daging terasa pahit.
-Setelah isi perut dikeluarkan, ikan lele dapat dimanfaatkan untuk berbagai ragam masakan.
tur aliran air bersih yang masuk 5-6 liter/menit.
Lele dumbo bisa dipanen setelah berumur 3-4 bulan yang beratnya sudah mencapai 200-300 gram per ekor. Bila dibiarkan 5-6 bulan lagi, lele dumbo akan mencapai berat 1-2 kg per ekor dengan panjang 60-70 cm.
Pemanenan sebaiknya pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
Bila ingin dipanen seluruh lele, kolam dikeringkan sebagian sebelum ikan ditangkap menggunakan seser halus, tangan, lambit, tangguh atau dengan jaring.
Bila lele ingin dipancing, biarkan lele lapar lebih dahulu.
Bila menggunakan jaring, pemanenan dilakukan bersamaan dengan pemberikan pakan sehingga lele mudah ditangkap.
Setelah dipanen, biarkan selama 1-2 hari di dalam tong atau bak tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
Lele ditimbang dalam waktu singkat dan cukup sekali.
Pembersihan kolam selesai panen
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
-Dinding kolam disiram dengan larutan kapur sebanyak 20-200 gram/m2 kolam sampai rata.
-Lalu kolam disiram dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus (PK) dengan cara yang sama.
-Kolam dibilas dengan air bersih dan dibiarkan kering terkena sinar langsung agar penyakit yang ada di kolam terbunuh.
Pascapanen
-Setelah dipanen dan sebelum dimasak, lele dibersihkan dari lumpur dan isi perutnya. Sebelum dibersihkan lele dimatikan terlebih dulu dengan memukul kepalanya memakai muntu atau kayu.
-Saat mengeluarkan kotoran, jangan sampai memecahkan empedu, karena dapat menyebabkan daging terasa pahit.
-Setelah isi perut dikeluarkan, ikan lele dapat dimanfaatkan untuk berbagai ragam masakan.
tur aliran air bersih yang masuk 5-6 liter/menit.
Kamis, 05 Februari 2009
Harga bibit lele
Ukuran:
1-2cm harga Rp50,-/ekor
2-3cm harga Rp70,-/ekor
3-5cm harga Rp130,-/ekor
4-6cm harga Rp200,-/ekor
5-7cm harga Rp230,-/ekor
7-9cm harga Rp250,-/ekor
Harga tidak mengikat dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
1-2cm harga Rp50,-/ekor
2-3cm harga Rp70,-/ekor
3-5cm harga Rp130,-/ekor
4-6cm harga Rp200,-/ekor
5-7cm harga Rp230,-/ekor
7-9cm harga Rp250,-/ekor
Harga tidak mengikat dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
Langganan:
Postingan (Atom)